Selasa, 21 Desember 2010

Pagi ini aku tepekur
Menepikan segumpal asa yang kian merajaiku, berfikir.

Usiaku kini telah bertambah
Aku bukan lagi balita kecil, tapi selalu menjadi putri kecil bagimuu..

Ibuu..


Kaulah yang telah membentuk jiwa mentah ini,

sehingga menjadi aku yang seperti ini.

Kaulah yang selalu memberiku keberuntungan,

dengan nasihatmu kala malam telah larut hingga mengantarku menuju gerbang mimpi

Kala yang lain terlelap,
Kutahu kau tak pernah terlena
Pikiran, hati, jiwa, dan emosimu selalu bekerja demi masa depanku
Kau selalu berpacu dengan waktu
Karena kau yakin, tanpa itu, bisa jadi aku terlindas oleh jaman yang semakin keras

Ibuu…

Kaulah pengantar luasnya pengetahuanku, kala wadah kosa kataku hanya bagai tetesan air

Kaulah yang memenuhinya hingga menjadi sebuah lautan
Kaulah bintang berkilauku, yang tak akan pernah terlupakan oleh rangkaian huruf cahaya sejarah peradaban manusia

Andai aku bisa, Ibuu

Kan kubalas segenap cinta dan kasihmu..
Andai aku mampu, Ibuu
Kan kupersembahkan seterang kilauanmu, sehangat dekapanmu, setulus kasihmu, dan sebijak nasihatmu

Kutahu, Ibuu

Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku dalam setiap do’a yang kau panjatkan
Kutahu Ibuu
Senyummu selalu menyapa dalam setiap kata cinta yang keluar dari lisanmu
Kutahu Ibuu
Mata hatimu selalu terjaga dalam setiap derapku..

Ya Allah
Kutengadahkan tanganku berharap kau membahagiakannya selayaknya Ia membahagiakanku....
Ya Rabbi
Kumemohon berilah Ibu mimpi yang selalu indah..
Ya Rabbul Izzati
Kuberharap padaMu anugerahkanlah kecupan hangat seperti yang selalu ia berikan padaku saat aku terbangun di pagi hari
Ya Illahi
Sejahterakanlah Ibuukuu


Ibuu, meski hari ini aku tak disisimu, aku selalu berdoa untukmu seraya hatiku berharap selalu dekat denganmu, di sudut bibirmu.
Ibuu.. Hari ini kuhaturkan dengan tulus padamu

Selamat Hari Ibu..

Ibu, pelangi dan matahariku..

Blitar, 22 Desember 2010

Kecupan hangatmu sudah sampai disini Ibuku sayang..

Putri kecilmu yang sudah tidak kecil lagi, kangen sekali sama Ibuu..

Selasa, 14 Desember 2010


Kuingin menjalani hidupku... sepenuhnya

Membuka mataku untuk semua Kemungkinan

Menempuh jalan yang belum pernah ditempuh dan bertemu wajah - wajah baru

Merasakan hal baru, menggapai bintang dilangit

Aku berjanji untuk menemukan diriku


...Berdiri tegak penuh percaya diri

Dan meraih semua mimpi

Blitar, 14 Desember 2010

Rabu, 17 November 2010

mengerti diriku sudah tak lagi susah

hihi, sekarang ada yang selalu menyadarkanku.. http://www.emocutez.com asiiikk
ya, dia pacarku..
katanya aku suka ngambek.. http://www.emocutez.comlha wong emang dia juga suka ngambek..
wajar kaan kalo aku suka dimanjaaaa..... http://www.emocutez.com kaan dia juga sering dimanjaainn..
( awas aja kalo bilang enggak ..... http://www.emocutez.com aku porak porandakin semua.. http://www.emocutez.com hihi..)

hmm.. aku ini nulis apaaaa cobaa... http://www.emocutez.com
dasar GJ !

wes yaa..
dari pada nti aku tambah GJ.. http://www.emocutez.comga ada inspirasi juga..

wes yaa.. aku tak pamit aja..http://www.emocutez.com hiks..
maafkan aku saudar pembaca..
lebih baik saya pergi..
http://www.emocutez.com

aku akan sangat merindukan kalian..


lebay : on = habisi saja !


http://www.emocutez.com dugh! duas ! bruagh!

Senin, 15 November 2010

SssssSSsssst...... ini dari Dia lhooo......



║▌│█│║▌║││█║▌ ║▌

©Sweet Couple ®

█ /(,")\ ♥♥(",)
█ ./♥\. + ./█\. = ♥TrueLove♥
█ _| |_ ♥_| |_

N'thuth ♥ N'dhudth

Minggu, 07 November 2010

baru kali ini hujan terasa begitu menyeramkan

aku melintasi alam raya yang basah untuk kembali menjalani suatu keseharian yang monoton, demi sebuah cita cita.. tak ada yang berbeda,, hanya perasaan, saat itu waktu berjalan begitu lama..
karena hujan kali ini tak membuatku nyaman.. tak membuatku segar..
rintikan hujan,, aroma kayu basah.. banjir dimana mana.. membuatku takut.. takut yang memaksaku tetap membuka mata untuk awas.. awas kepada sesuatu yang yang mungkin akan terjadi.. pikiranku kacau.. apa hari ini hujan lagi tidak bersahabat dengan ku?
cemburu dengan ku?? hingga membuat pakaian ku basah, rambutku basah, tubuhku basah..
hujan itu masuk melalui lubang lubang pori terkecil dalam tubuhku.. hajahku tersapu tubuh hujan.. sakit.. seperti jarum.. hujan marah..
tapi alhamdulillah, aku sampai ditempat tujuan juga, meskipun hujan tetap mengekor dan ta mau berenti sampai hari ini.. membasahi semua yang ada di permukaan, tak mengijinkan matahari membelai kulitku barang sedikit.. hanya mengintip, tapi tak terasa hawa hangatnya.. Egois! hujan tak mau berbagi dengan matahari..

baru kali ini aku merasakan bahwa hujan tak bersahabat denganku

Rabu, 03 November 2010

dia.. dia.. dia..

Dia diam, tapi sebenarnya mendengarkan

dia diam, tapi sebenarnya melihat

dia diam, tapi sebenarnya dia merasakan

dia diam, tapi sebenarnya dia
pengertian

dia diam, tapi sebenarnya dia suka

dia diam, tapi sebenarnya dia cinta

dia diam, tapi sebenarnya dia sayang

dia diam, tapi sebenarnya dia marah

dia diam, tapi sebenarnya diaa..
memperhatikan..


aku suka diamnya..


membuatku menerka nerka apa yang aku pikirkan sama dengan apa yang dia pikirkan

membuatku menerka nerka apa aku rasakan sama dengan yang ia rasakan


ternyata tak jauh beda


dia egois, aku juga egois

dia lembut, tapi lebih lembut aku

dia penyayang, ya, lebih penyayang dari aku


yang sama, perasaanku dengan perasaanya

aku dan dia

saling berbagi, caling melengkapi, selama kecemburuan dan

keegoisan tak muncul duluan ketimbang pengertian..


tapi dia sayang, jadi tak pernah bisa marah, seperti aku yang tak

bisa marah ketika melihatnya..


alisnya indah, tak seperti aku..

bulu matanya juga lentik, tak selentik punyaku

hidungnya juga mancung, aku tak semancung dia


matanya yg teduh, indah... seperti mata kecoklatanku yang indah


aku suka semuanya kecuali keegoisannya

dia juga suka semuanya kecuali keegoisanku


tapi kita mencoba menahan keegoisan kita. agar kita bisa dewasa


ya... DEWASA


Sabtu, 30 Oktober 2010

selalu mejaga hati agar tetap bersih..


Menulis di Atas Pasir

Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya.

Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir :

"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU."

Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah Oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi.

Namun, ternyata Oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu :

"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU."

Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,

"Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?"

Temannya sambil tersenyum menjawab,

"Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil

apa pun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu."

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu.

Marilah kita belajar menulis diatas pasir!

12 May 2003//eSGe

 
-n0phalicious- © 2008 Template by Exotic Mommie Illustration by Dapina